Thursday, January 19, 2012

:::kehidupan kita apabila kita tahu waktu kematian kita:::

25:43-44
Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai Tuhannya? apakah engkau akan menjadi pelindungnya?

Atau apakah engkau mengira bahawa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? mereka itu hanyalah seperti haiwan ternak bahkan lebih sesat jalannya.


Seorang pesakit datang jumpa tok guru"Guru, saya bosan hidup. Rumah tangga kacau bilau.. Usaha xmenjadi. Saya ingin mati."

Tok guru tersenyum, "Oh, kamu sakit. Dan penyakitmu pasti boleh sembuh."

"Tidak Guru, tidak. Saya tidak ingin hidup," tolak pesakit itu..

"Baiklah. Ambil racun ini. Minum setengah botol malam ini, bakinya besok minum jam 6. Jam 8 malam kau akan mati dgn tenang."

Pesakit itu bingung. Setiap tok guru yg ia datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini lain.. malah menawarkan racun untuk ia mati...

Sampai di rumah, ia minum setengah botol racun. Ia amik keputusan makan malam dgn keluarga di restoran yg sudah lama die tak pernah lakukan. Utk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dgn riang. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu."

Esoknya bangun tidur, ia membuka tingkap bilik & melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda utk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cawan kopi. Satu utk dirinya, satu utk istrinya...

Isterinya merasa pelik "Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku ya?"

Di pejabat, ia menegur setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Bos kita pelik ya?" Ia menjadi lebih tenang, berlapang dada terhadap pendapat yang berbeza. Ia mula menikmatinya..

Pulang jam 5 petang, ternyata isterinya menunggunya. Si isteri menciumnya, "Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu menyusahkanmu." Anak-anak pun berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia membatalkan niatnya utk bunuh diri. Tetapi bagaimana dgn racun yg sudah ia minum?

Bergegas ia mendatangi tok guru "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Bila kau hidup dgn kesedaran bahawa maut dapat menjemputmu bila-bila saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu. Bersyukurlah! Itulah rahsia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan, jalan menuju ketenangan...

No comments: